Reporter
untuk Associated Press dan agensi berita lainnya berkembang sendiri di abad
ke-20. Berbeda dengan kebanyakan reporter berita lainnya, yang mempunyai
deadline tiap hari, reporter agensi ini mengirim berita ke ratusan organisasi
berita, yang masing-masing mempunyai deadline sendiri-sendiri. Reporter agensi
mempunyai hampir setiap menit.
Kedatangan
radio berita dan kemudian CNN telah memperluas nonstop coverage (liputan
nonstop) sampai ke luar agen berita. Ini adalah laporan berbasis peristiwa,
yang menekankan pada laporan tepat waktu, tetapi mempunyai kekurangan.
Melakukan siaran sekitar selusin sekali setiap hari atau lebih jika aliran
beritanya padat dan penting, para reporter lapangan ini tidak punya banyak waktu
untuk memikirkan implikasi dan konteks pemberitaanya. Mereka lebih bekerja
untuk meliput berita ketimbang memberikan pemahaman.
Tekanan
liputan nonstop telah muncul di National Public Radio yang pada 1970-an
terkenal dengan pelaporan yang kontemplatif dan mendalam melalui program All Things Considered. Kemudian NPR
menambah morning edition, lalu Day to Day, dan kemudian laporan baru
setiap jam. Reporter diminta untuk memberi laporan mendalam dan kontemplatif,
tetapi pada saat yang sama juga memberi laporan langsung tiada henti.
Ringkasannya,
liputan nonstop, walau bisa membuat orang terus mengetahui informasi terbaru,
punya kekurangan. Tekanan untuk mencari sudut pandang cenderung menghasilkan
laporan yang remeh-remeh. Juga, konteks dan pemahaman berita akan dikorbankan.
Siaran Langsung
Selama
150 tahun terakhir media berita di AS, dan juga di negara lain, telah
mengembangkan standar dan praktik yang dapat diterima. Praktik-praktik ini yang
diajarkan di kuliah jurnalisme dan dilembagakan dalam kode etik, memberi
pedoman bagi reporter dalam menyiapkan ringkasan berita mereka. Secara umum
praktik tradisional akan bekerja baik dalam dunia penyiaran pula-sampai
datangnya peralatan canggih yang ringan dan portabel yang memampukan siaran TV
memberi berita secara langsung, dengan melompati proses editing tradisional.
Apapun
manfaat dari liputan langsung, kekurangannya adalah liputan iu kasar atau
mentah. Tak ad yang menilai untuk menentukan apa yang akan diorganisasikan dan
cara menyajikan materi itu. Tidak ada gatekeeper.
Liputan langsung, tentu saja membungkam kritik dari mereka yang tidak percaya
pada jurnalisme.
Blog yang Tak Diedit
Ketika
Colombia Journalism Review membuat
website untuk komentar tentang pemberitaan kampanye Presiden 2004, majalah ini
akan menyerupai situs weblog yang disebut blog,
dimana orang-orang amatiran mem-posting apa saja yang ada dibenak mereka.
Pointnya adalah selama ini ada banyak isi
tak bertanggungjawab yang diposkan ke web oleh orang-orang yang tidak
punya training jurnalistik atau tidak
memahami standar jurnalistik. Web telah memungkinkan siapa saja untuk
menciptakan blog yang aksesnya semudah akses ke situs organisasi berita yang
berusaha memberikan jurnalisme yang benar.
Tetapi
ancaman tidak akan membuat blog dan dampaknya akan lenyap. Blog berisi rumor,
gosip dan spekulasi, walau tak benar sekalipun, akan menguat sehingga media mainstream tidak dapat mengabaikannya.
Blog bisa menjadi ancaman bagi media.
Berita Penjelasan
Walaupun
pemberitaan mendalam (in-depth) punya
akal mendalam, kebanyakan jurnalisme AS sampai 1960-an adalah berita
kejadian-kejadian : rapat, pidato, kejahatan, kematian, dan bencana. Ini
berubah secara dramatis pada 1972. Dua reporter Washington Post, Bob
Woodward dan Carl Bernstein,
bukan hanya meliput di markas besar kubu Demokratik, di gedung yang disebut
watergate, tetapi juga mengaitkan kejahatan dengan Presiden Richard Nixon dari
kubu Republik. Persoalan moralitas yang ada didalam pemberitaan ini telah
memaksa Nixon untuk mundur. Dua puluh lima staf sudah masuk penjara. Skandal Watergate menciptakan antusiasme pada pemberitaan investigatif dan pendekatan
mendalam yang tidak sekedar memberitakan kejadian yang relatif mudah dan
dangkal.
Soft News
Berbeda
dengan pemberitaan reporting investigatif, pada saat yang sama muncul trend ke
arah soft
news (berita ringan). Berita ini mencakup berita untuk konsumen, tipe
gaya hidup, berita hiburan, dan berita-berita hura-hura yang bahkan
sensasional. National Enquirer yang
berorientasi selebriti, yang sirkulasinya meroket pada 1960-an, adalah induk
pertama dari trend ini. Riset koran menemukan bahwa pembaca menyukai berita
ringan.
Mengindentifikasi Jurnalisme yang
Baik
Dimensi Audien
Selama
beberapa dekade, National Enquirer
yang sensasional telah menjadi koran berita paling besar sirkulasinya di AS.
Presentasi hiburan Paul Harvey di radio ABC dan item ringan lainnya menarik
banyak perhatian dari audien berita. Besarnya audien, tentu saja adalah salah
satu ukuran kesuksesan, tetapi ukuran ini mengabaikan persoalan kualitatif :
Apakah produk B menjadi populer lantaran produk itu baik?
Pengukuran
kuantitatif berdasar sirkulasi, jangkauan, penetrasi, kurungan dan hit, meski berguna bagi pengiklan, tidak
banyak membantu beberapa individu yang ingin memilih sumber berita yang
memenuhi kebutuhan mereka.
Kriteria Evaluatif
Orang-orang
yang lebih serius menyusun kriteria sendiri untuk mengevaluasi sumber berita.
Tidak ada rumusan mudah. Satu ukuran tidak selalu cocok untuk semua. Di antara
kriteria yang dipertimbangkan adalah :
Akurasi, Keseimbangan dan Kejujuran. Tekanan deadline dalam pelaporan berita dapat
mengurangi akurasi-sedangkan keseimbangan dan kejujuran membutuhkan waktu.
Interpretasi. Apakah jurnalis berusaha
membantu audien untuk memahami apa yang sedang terjadi? Aspek interpretatif
jurnalisme ini amat sulit karena nilai individual jurnalis amat berpengaruh dan
tidak selalu disetujui orang lain. Tantangan bagi konsumen berita adalah
mengindentifikasi jurnalis yang penilaiannya bisa mereka percaya dalam memilah
informasi dan menyajikannya dalam konteks yang bermakna.
Isi Orisinal. Organisasi berita mengemas
informasi dari berbagai sumber. Begitu banyak informasi yang tersedia sehingga
beberapa kantor berita, terutama dalam jaringan radio, hanya melakukan tindakan
tak lebih dari mengemas berita. Mereka jarang mengirim reporter kedalam
lapangan, apalagi ke daerah perang. Organisasi akan lebih unggul jika punya
laporan langsung di lapangan.
bener-bener berguna. thank you ya ilmunya
BalasHapus